Review : Chocolate (2019)

Jumlah episode : 16

Sinopsis :

Drama ini menceritakan tentang ahli bedah saraf dan koki masakan Italia yang memiliki kenangan pahit dan berusaha menyembuhkan bekas luka mereka dari masa lalu.

Lee Kang tumbuh di desa kecil di tepi pantai, ia bermimpi menjadi koki. Ibunya pun seorang koki dan mengelola restoran kecil di tempat tersebut. Namun sekarang Lee kang menjadi seorang ahli bedah saraf karena tinggal bersama neneknya yang memiliki rumah sakit. Lee Kang terlihat berhati dingin, tetapi sebenarnya, ia menyembunyikan hati yang hangat.

Sementara itu, ketika Moon Cha-Young masih kecil, dia sempat bertemu Lee Kang di sebuah restoran kecil di tepi laut. Lee Kang memasak dan memberinya makan. Ini adalah kenangan terindah bagi Moon Cha-Young dan akhirnya membawanya menjadi koki.

Kemudian ahli bedah saraf Lee Kang dan Chef Moon Cha-Young bertemu lagi di sebuah rumah sakit sanatorium.

Review :

Menurut saya drama ini tuh kayak ada suasana klasiknya gitu.. Saya nonton drama ini on going, jadi terkadang saat episode baru udah keluar, tapi mood nonton belum muncul.. (nah.. biasanya klo mood belum muncul pas mau nonton film/drama, saya suka malah jadi ikut bete atau gak fokus, tapi pas nonton drama ini nggak..) Asik aja gitu nontonnya, apalagi dengan penambahan lokasi syuting di italia (di awal-awal episode), jadi ya suka aja gitu liatnya.. pemandangan di italia dan suasana dramanya, Nonton ini emang jadi kayak lagi minum coklat hangat.., 

Terkadang suasana dramanya emang bisa bikin hangat yang nonton (apa sih) haa.. 

Meski pas di atas episode 9, terkadang mulai sedikit jenuh, tapi over all cerita dramanya bagus. Mungkin pas nonton ini tuh harus pas lagi santai gitu, soalnya ini kan melow-drama gitu, jadi emang nonton juga harus pas santai.

Yg gak ngerti dari drama ini adalah setiap kali operasi pembedahan entah kenapa yang keliatan bukan kepala, tapi kayak lakban doang, sempet aneh setiap kali liat scene pembedahan, saya sempet mikir, "apa ceritanya sebelum di bedah kepalanya di lakban dulu?" karena yang keliatan emang cuman kayak gumpalan lakban.. Haha..

 
Tapi ya sudahlah, karena di drama ini tema operasi/pembedahan juga memang bukan tema utamanya, jadi pengambilan gambar gak sebagus hospital ship atau drama dokter-dokteran lain yang memang tema nya tentang rumah sakit/bedah. Klo di drama ini memang hanya pelengkap di mana Le Kang yang bekerja di rumah sakit dan seorang dokter, itu sebabnya pengambilan gambar tidak sebagus dan seserius tema dokter lain.