Minggu, 15 Desember 2019

Review : Catch the Ghost (2019)

Catch the Ghost (2019)
Jumlah : 16 episode


Sinopsis : Yoo-Ryung adalah seorang detektif pemula. Adik kembarnya yang mengidap autis telah hilang. Untuk menemukan saudara perempuannya itu,
Yoo-Ryung bekerja menjadi tim polisi kereta bawah tanah, dia yakin hilangnya saudaranya tersebut berhubungan dengan kasus pembunuhan berantai di kereta bawah tanah. Selain itu Yoo-Ryung juga memiliki kemampuan mengingat ruang bawah tanah yang luar biasa. Sementara Detektif pasangannya yaitu Koo Ji Seok sering sibuk membersihkan kekacauan yang Yoo Ryung buat di belakangnya.

Review : Menurut saya drama ini ceritanya lumayan.
Tapi sama seperti kebanyakan drama lain, terdapat hal-hal konyol seperti : 

Di episode-2 : Ketika Yoo Ryung & Koo Ji Seok di kejar para preman pengedar narkoba yang jumlahnya 7 orang, rasanya konyol sekali ketika para preman itu kalah cuman karena di semprot selang air, logikanya klo saya yang jadi penjahatnya kan saya samperin itu Yoo Ryung, bukannya malah diem di tempat, dan akhirnya di tangkap.

(Mana ada preman yang jumlahnya 7 orang kalah cuman karena di semprot air sama seorang cewe dan akhirnya di tangkap, sangat konyol sekali adegan satu ini).

Masih ada juga di episode-11 : Ketika Koo Ji Seok dan Woo Hyuk menang ngelawan anggota genk yang jumlahnya puluhan orang dan pegang alat pemukul, sehebat apapun mereka berdua, logikanya kalau di kepung puluhan orang yang pegang pemukul ya mana bisa menang? Apalagi mereka berdua juga tangan kosong.. Ini tiba tiba mereka menang dan gak ada luka sama sekali.. Itu ngapain aja anggota genk nya?

Kalau untuk ceritanya sendiri masih lumayan untuk diikuti, meski gak semua kasus menarik, di drama ini ada beberapa kasus, seperti kasus pembunuhan berantai, kasus belalang, dan kasus-kasus lain sebagai pelengkapnya. 

Kalau untuk kasus pembunuhan berantai nya emang lumayan menarik karena cukup bikin penasaran, tapi untuk kasus-kasus yg lain gak semua nya menarik, kadang ada yg episodenya malah terasa sedikit bikin bosan. Ini berbeda dengan drama voice (seri pertama) yang hampir semua kasus pelengkapnya itu menarik.

Over all ceritanya masih cukup OK untuk diikuti. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar