Review : VIP (2019)

VIP (2019)

Jumlah : 32 episode @30 menit per episode

Sinopsis : VIP menceritakan tentang tim pusat perbelanjaan yang bekerja khusus untuk klien VIP.

Park Sung Joon adalah seorang pemimpin departemen VIP di sebuah pusat perbelanjaan. Setelah lulus dari universitas terkemuka, Park Sung Joon masuk ke sebuah perusahaan yang sekarang memiliki kemampuan, peluang dan ambisi.

Istri Park Sung Joon, yaitu Na Jung Sun (Jang Na Ra) adalah seorang wanita yang kuat dengan personaliti yang cerah. Ia juga bekerja di VIP sebagai wakil pimpinan.

Beberapa orang yang tergabung di tim Naratama bertugas untuk melayani tamu-tamu khusus VIP di departemen perbelanjaan Sung Un.

Review : Kalau menurut saya drama satu ini ceritanya menarik, sejauh saya nonton saya suka dengan ceritanya. 

Tapi seperti kebanyakan drama lainnya, ternyata di drama ini terdapat adegan yang di rasa bukan aneh lagi, tapi konyol.

Di episode 3 : Ketika Hyun A hadir di acara fashion VIP, dia datang sebagai tamu VIP, kemudian dia mengobrol cukup lama dengan manager tempat itu, beberapa menit kemudian Hyun A ganti baju (untuk menyamar jadi tamu biasa), nah.. yang aneh adalah manager VIP yang barusan ngobrol sama dia itu masa iya gak kenal cuman karena Hyun A ganti baju kantor + pake kacamata doang, Hahaha..
(Adegan terkonyol sepanjang saya nonton drama korea, seharusnya ide nya di ganti aja, biar orang lain yg nyamar, dari pada jadi konyol gitu)

Ya tapi cuman satu itu aja sih, selebihnya kalau untuk segi cerita emang menarik, meski ceritanya berjalan lumayan lambat.

Kalau ibarat nonton film "trilogy before : sunrise, sunset, midnight", maka akan ada yg bilang bagus, dan ada juga yang menilai membosankan karena terlalu banyak ngobrol dan bertele-tele, maka demikian pula dengan drama ini.

Meski ceritanya emang menarik untuk diikuti tapi ternyata lumayan berjalan cukup lambat, pas awal-awal episode, untuk mengungkap siapa selingkuhan park Sung Jung aja memakan waktu sangat lama, meskipun emang sengaja di buat begitu supaya penonton penasaran, tapi lama-lama jadi malah terkesan kayak bertele-tele (sebenernya saya sendiri sempet bete karena hal itu, tapi ternyata di episode 18-19 baru diungkap siapa selingkuhannya itu, yang di episode sebelum²nya selalu dibuat penasaran).

Maka saya rasa, untuk orang yang gak begitu suka dengan drama yang lebih menekankan ke percakapan² (dialog) serta memperhatikan ekspresi yang di tunjukkan para tokohnya, akan keburu bosan duluan daripada mengikuti alur ceritanya yang berjalan cukup lambat.

Tapi kalau untuk saya sendiri, saya suka dengan cerita drama ini. Dan lagi, setelah menonton drama ini secara keseluruhan, tema drama ini ternyata lebih menekankan ke perselingkuhan tokoh utamanya ketimbang tema pusat perbelanjaan yang hanya menjadi pelengkap di mana mereka bekerja.